Perlahan

Guyon Waton

Dari Sekedar Guyonan, “Perlahan” Guyon Waton Menjadi Terkenal Dimulai dengan guyonan (candaan), Guyon Waton tidak menyangka jika grup yang mereka bentuk ini menjadi terkenal seperti saat ini. Awalnya mereka hanyalah teman biasa yang suka berkumpul bersama dan bermain musik untuk menyalurkan kreatifitas. Hal yang paling serius dilakukan oleh mereka adalah meng-cover lagu-lagu populer dan lagu-lagu berbahasa Jawa dengan versi mereka sendiri. Dibentuk pada tahun 2015, grup band yang berasal dari Yogyakarta tersebut akhirnya menjadi perbincangan sejak lagu yang mereka nyanyikan terkenal di sebuah platform video. Grup yang beranggotakan Faisal Bagus Ibrahim sebagai vokal, Ferry Widyatmoko di gitar, Ndika Rismaya untuk ukulele, Andreas Wahyu menghandle ketipung, dan Yudi Hamdani pada bas, akhirnya menuai buah manis dari hasil “nongkrong bareng” dan keisengan mereka menyanyikan lagu. Selain YouTube, mereka juga rajin mengunggah hasil cover lagu di Instagram dan mendapat respon positif yang tidak sedikit. Sejak aktif di sosial media, Guyon Waton “Perlahan” naik ke puncak lalu mulai mendapat tawaran manggung disana-sini. Dengan alasan tersebut, mereka akhirnya makin serius dalam bermusik mengingat saking bertambahnya penggemar yang menuntun mereka untuk melakukan lebih. Untuk manajemen sendiri, Guyon Waton mempercayakan hal tersebut pada orang-orang terdekat dan orang yang mereka kenal mampun untuk mengurus mereka secara profesional. Guyon Waton juga memiliki karya sendiri yang terhitung 7 single baru yang salah satunya adalah “Perlahan”. Jika sebelumnya mereka hanya meng-cover lagu berbahasa Jawa, kini penggemar sudah bisa menikmati lagu yang berbahasa Indonesia seperti “Perlahan, Korban Janji, Sebatas Teman, Takkan Kembali, dan Perlahan Engkaupun Menjauh Dari Diriku” Ternyata Gen Z selera musiknya mudah membaur dengan lagu-lagu daerah dan salah satu contoh bagusnya adalah Guyon Waton. Meski menggunakkan instrumen dan aransemen kedaerahan, ternyata hal tersebut malah sangat digemari dan paling cepat untuk sampai ke telinga generasi Z yang modern ini.